Malang – Kehidupan Karim Prakoso (32) penuh lika-liku. Ia melawan kudrat, dengan melakukan operasi kelamin. Gelar wanita pun disandangnya. Namun impian menjadi wanita itu pun pupus. Gara-gara susahnya proses pendaftaran menjadi wanita, ia berkeinginan menjadi ke lelaki semula.
Warga Mangundarmo RT34/RW03, Dusun Tulusayu Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, memang sempat merubah namanya. Dari Karim Prakoso, menjadi Karina. Hampir 11 tahun ini menyandang title sebagai wanita.
Niatnya kembali menjadi lelaki, itu menurut dia dilandasi keinginannya untuk bertemu sang kekasihnya yang berada di luar negeri.”Saya mahu ketemu lagi,” terang Karina ditemui di rumahnya.
Sayang niat Karina terbantut kerana proses administrasi ketika mengurus pasport di pejabat imigraesen. Petugas menolak kerana persyaratan yang harus dipenuhi.
“Alasannya, saya lelaki atau wanita tak jelas,” tuturnya.
Penolakan pihak imigresen ternyata membawa pencerahan bagi anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Rohmatun (58) dan Tawan (66), ini. “Makanya saya putuskan kembali menjadi laki-laki agar boleh dapat pasport,” katanya.
Kembali menjadi lelaki bukan sekadar omong kosong, Karina membuktikan dengan mengurus identiti baru di Kantor Desa Tulus Besar. Selain itu, segala persiapan lain telah dilalui. Seperti membuang perilaku serta penampilan lamanya.
“Ini tengah melakukan fitnes, agar nampak macho,” katanya.
Karina juga mengaku sedar, apa yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan, harus disyukuri. Dalam waktu dirinya juga merancangka akan melaksanakan ibadah haji bersama kedua orang tuanya. Ia berharap, proses kepengurusan identiti baru tak memakan waktu lama. Sehingga dirinya boleh segera mengurus pasport.
“Bulan depan, saya gunakan pasport itu."katanya
Rakan dan jiran di tempat tinggalnya menyambut gembiran niat Karina. Sirajuddin (45),perangkat desa setempat menyatakan, dirinya mendukung rencana pergantian status kelamin dari Karina.
“Kami siap untuk memproses identitai baru Karim,” jelasnya .
Selama ini, kata dia, Karim alias Karina mempunyai perilaku yang baik dan ramah terhadap semua warga. Perilaku itu juga membuatnya mudah untuk diterima warga desa dengan identiti laki-laki mahupun perempuan.
“Sejak awal warga boleh menerima,” katanya. Usai mengurus identiti baru di pejabat
desa setempat, Karina juga memotong rambut panjangnya.
Warga Mangundarmo RT34/RW03, Dusun Tulusayu Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, memang sempat merubah namanya. Dari Karim Prakoso, menjadi Karina. Hampir 11 tahun ini menyandang title sebagai wanita.
Niatnya kembali menjadi lelaki, itu menurut dia dilandasi keinginannya untuk bertemu sang kekasihnya yang berada di luar negeri.”Saya mahu ketemu lagi,” terang Karina ditemui di rumahnya.
Sayang niat Karina terbantut kerana proses administrasi ketika mengurus pasport di pejabat imigraesen. Petugas menolak kerana persyaratan yang harus dipenuhi.
“Alasannya, saya lelaki atau wanita tak jelas,” tuturnya.
Penolakan pihak imigresen ternyata membawa pencerahan bagi anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Rohmatun (58) dan Tawan (66), ini. “Makanya saya putuskan kembali menjadi laki-laki agar boleh dapat pasport,” katanya.
Kembali menjadi lelaki bukan sekadar omong kosong, Karina membuktikan dengan mengurus identiti baru di Kantor Desa Tulus Besar. Selain itu, segala persiapan lain telah dilalui. Seperti membuang perilaku serta penampilan lamanya.
“Ini tengah melakukan fitnes, agar nampak macho,” katanya.
Karina juga mengaku sedar, apa yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan, harus disyukuri. Dalam waktu dirinya juga merancangka akan melaksanakan ibadah haji bersama kedua orang tuanya. Ia berharap, proses kepengurusan identiti baru tak memakan waktu lama. Sehingga dirinya boleh segera mengurus pasport.
“Bulan depan, saya gunakan pasport itu."katanya
Rakan dan jiran di tempat tinggalnya menyambut gembiran niat Karina. Sirajuddin (45),perangkat desa setempat menyatakan, dirinya mendukung rencana pergantian status kelamin dari Karina.
“Kami siap untuk memproses identitai baru Karim,” jelasnya .
Selama ini, kata dia, Karim alias Karina mempunyai perilaku yang baik dan ramah terhadap semua warga. Perilaku itu juga membuatnya mudah untuk diterima warga desa dengan identiti laki-laki mahupun perempuan.
“Sejak awal warga boleh menerima,” katanya. Usai mengurus identiti baru di pejabat
desa setempat, Karina juga memotong rambut panjangnya.
* Macam-macam lah manusia nie.... elok jadik lelaki nak jadik perempuan..pastu sibuk lak nak jadik lelaki semula...cam lalang...tak de pendirian! hehehhehehe...ape pun semoga Allah memberi hidayah dan rahmat buat beliau....
---EnJOy!! :P
No comments:
Post a Comment